Dakwah Kepada Ummat Dengan IT

Sadarkah kita bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah membawa manusia menuju peradaban modern? suatu peradaban yang ditandai dengan banyak dimanfaatkannya teknologi untuk membantu aktivitas manusia. Zaman sekarang adalah zaman informasi, setelah manusia mengalami revolusi industri, kini kita sedang menjalankan revolusi informasi. Menurut seorang pakar komunikasi, Dissayanake, revolusi komunikasi adalah peledakan teknologi komunikasi dengan meningkatnya pemakaian satelit, mikro-prosesor, komputer, dan pelayanan radio bertahap tinggi. Penggunaan barang-barang canggih itu ada di mana-mana.

Berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi memang tak dapat dibendung lagi, dihampir seluruh sektor baik industri, pemerintahan, militer, akademisi sampai ke rumah tangga kita, semuanya memanfaatkannya. Sehingga kebutuhan kita akan IT sudah tak terbayangkan lagi. Masih ingat banyak orang bilang Knowledge is power!. Berkat pengetahuan orang biasa bikin mesin industri, mengeksplorasi bumi, menjelajah angkasa, dan membuat senjata. Sekarang, Information is power!. Ya, siapa yang memegang informasi, dia bakal menguasai dunia. Tidak main-main itu.

IT yang banyak orang menganggapnya sebagai mesin pembunuh, perusak moral, penghancur tatanan kehidupan masyarakat atau ada juga yang mengatakan kalau IT adalah penolong kehidupan manusia, mengefektifkan dan mengefisienkan dalam membantu kerjaan manusia atau juga pihak netral yang menganggap IT seperti pisau bermata dua, air bening yang tidak mempunyai warna dan lain-lain yang disatu sisi mempunyai dampak positif yang dapat membantu kehidupan manusia akan tetapi disisi lain berdampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia.

Kalau saya sendiri ikut golongan netral yang menganalogikan IT seperti benda netral yang tidak akan berfungsi sama sekali kalau memang tidak difungsikan atau orang yang menggunakannya memang tidak bisa memanfaatkannya. Tapi jika orang tersebut tahu, mau dan mampu untuk memanfaatkan IT, maka disinilah inti yang menjadi perdebatan tentang baik dan buruknya IT untuk kehidupan manusia. Seperti air bening, yang terserah orang mau diberi campuran warna apa. Mau merah, jadi merah. Mau putih jadi putih. Mau hijau jadi hijau. Tinggal siapa yang memanfaatkannya kan? Bukan alat atau benda itu yang disalahkan tapi si penggunanya. Iya kan?

Dampak dari lajunya berkemajuan teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah membawa kebanyakan umat manusia kedalam gaya hidup materialistik penganut hedonisme dan konsumerisme karena salah dalam penggunaannya, sehingga menjerumuskan mereka kedalam dunia gemerlap yang tidak memperdulikan lagi halal atau haram. Dan maksiat menjadi suatu kebanggaan serta orang orang telah lalai akan kewajibannya terhadap Kholiqnya, yaitu sebagai hamba Allah (Abdullah) dan wakil Allah (Khalifatullah) di muka bumi ini.

Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kurangnya orang yang benar-benar memanfaatkan IT sebagai dakwah, bahkan yang membuat hati saya miris, rata-rata mereka menganggap negatif IT yang berkembang ini. Saya tidak tahu mereka menilainya bagaimana dan dari sudut pandang mana. Apa mungkin pandangan mereka itu berdasarkan ketidaktahuan mereka terhadap teknologi? atau mungkin berasal dari pengamatan sesaat sehingga membuat kesimpulan yang salah? Atau begitu ittiba’nya kepada Rasulullah SAW yang pada masanya dulu tidak ada IT?

Padahal IT mempunyai potensi yang luar biasa besarnya untuk lahan dakwah. Hitung-hitung bersaing dengan orang yang menyalahgunakan IT. Iya kan? Apa orang-orang yang menganggap IT sebagai sesuatu yang negative tidak sadar akan potensi yang luar biasa ini? Atau jangan-jangan takut bersaing karena takut menghadapai kekalahan. Kekalahan karena tidak tahu cara memanfaatkan IT sekarang ini ya? Malu bertanya sesat dijalan. Mungkin malu bertanya karena merasa sudah memiliki banyak ilmu dan masyarakat sudah meng-ustadzkan dia? Afwan yang merasa ustadz jangan marah. Kalau saya malu bertanya lebih baik dari pada tidak tahu. Dan guru saya adalah siapa saja yang memberikan saya informasi, siapa pun dia! kalau dia punya ilmu yang saya belum miliki, maka dia pantas saya jadikan guru. Walaupun itu seorang anak kecil.

Metode dakwah harus terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dengan begitu keberhasilan dakwah kepada orang untuk tetap berada di jalan yang sesuai dengan syariat Islam akan semakin efektif dan efisien. Mengetahui hal ini semua, umat Islam sudah seharusnya memperbaharui tema-tema dakwahnya sekaligus cara berdakwahnya. Metode-metode klasik dalam berdakwah memang tidak perlu kita hilangkan namun alangkah baiknya kita kembangkan. Disaat umat lain telah berupaya menyebarkan ajaran dan pandangannya menggunakan iklan-iklan di televisi, di komunitas maya menggunakan email, mailing list, forum diskusi sampai ke internet messenger, apakah kita akan diam saja dan hanya menjadi pengagum dan penonton mereka ?

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. An-Nahl : 125)

Barang siapa yang mengajak orang lain kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengerjakannya (H.R. Muslim).

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal salih dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri" (H.R. Muslim).


Dakwah dalam Islam berarti mengajak seseorang atau kelompok dari tidak tahu Islam menjadi tahu, dari yang anti Islam menjadi pendukung Islam, dari yang bukan muslim menjadi seorang muslim. Dan cara kita berdakwah juga telah diajarkan yaitu menggunakan hikmah dan kata-kata yang baik, sedangkan tekniknya kita sesuaikan. Dengan mengambil konsep dakwah yang telah digariskan Rasulullah sekaligus nilai-nilai positif dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

Belakangan ini ada geliat bahwa “masyarakat Barat” mulai tertarik dengan Islam. Semakin banyak masyarakat Barat mendiskusikan masalah-masalah keislaman, seperti ke-Esaan Allah SWT, nilai-nilai ajaran Islam, kehidupan Rasulullah SAW, peraturan yang ada dalam Alquran, dan kehidupan masyarakat Muslim. Penyebab ketertarikan masyarakat Barat terhadap Islam adalah informasi akurat yang mereka terima tentang Islam. Selama ini masyarakat Barat cenderung melihat negatif terhadap Islam karena informasi salah yang mereka terima. Umat Islam harus meluruskan pandangan salah ini dengan menyebarluaskan nilai-nilai dan jaran Islam yang benar melalui dakwah, baik di podium, media cetak, maupun IT.

Memberikan informasi tentang ajaran Islam secara akurat dan melalui cara yang baik lebih menarik orang untuk hidup sejalan dengan perintah Allah Swt daripada dengan cara-cara kasar. Umat Islam dituntut untuk menyebarkan dan memperkenalkan Islam ke berbagai pelosok di dunia, secara damai. Baik secara perorangan maupun kelompok. Pembentukan organisasi Islam yang terorganisir akan lebih efektif dalam mencapai tujuan dakwah. Kekerasan atas nama Islam hanyalah akan mencoreng citra Islam sendiri dan akan membuat non-Muslim menjauhi Islam. Dan IT memberikan tawaran dakwah dengan cara yang damai. Paling yang terjadi hanya bentrok argument atau komentar, atau paling banter hanya perang hacker. Kalau sudah bisa hacking, hal itu tentu mudah diatasi. Iya kan?

Masihkah Anda menganggap IT adalah sesuatu yang negatif? Penghancur? Perusak? Kalau masih juga mungkin Anda salah satu orang yang tidak tahu memanfaatkan IT.
Afwan
Wassalam
IHSAN
Terima kasih banyak untuk Ust. Fatih dan Ust. Advan

Previous Post Next Post