Haruskah Mengembalikan Jati Diri Bangsa? Atau...?

Kalau saya bertanya kepada Sobat, "Haruskah Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia?" Kenapa kita harus Mengembalikan Jati Diri Bangsa? Apakah Sobat sudah melakukannya? atau memang tidak tahu tentang jati diri bangsa Indonesia yang sebenarnya? Apa yang membedakan air yang kita minum dengan minyak tanah, minyak goreng, oli, comberan? pasti berbeda kan? Pasti berbeda walaupun sama-sama zat cair kan? sekarang dimana letak perbedaannya? cari hakikatnya dulu untuk bisa mendapatkan perbedaannya :D

Bagaimana kalau analogi itu kita masukkan ke bangsa? Apa perbedaan bangsa Indonesia kita ini dengan bangsa-bangsa lain? hmmmmmm, pasti banayak kan? kita pasti tahu bahwa Indonesia masuk dalam wilayah "timur" dan memeiliki kebudayaan dan perilaku yang berbeda dengan negara-negara yang masuk wilayah yang disebut "barat". kalau kita lihat sekarang, apanya yang beda antara Indonesia dengan negara-negara lain kalau pakaiannya sama, perilakunya sama, cara dan pola hidupnya sama, life stylenya sama, dan banayaklah yang sama, pasti Sobat sudah tahu kan? Terus apa bedanya Indoensia kalau begini? apakah kita sudah masuk dalam bagian "new world"?

Saya pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa Indonesia ini tidak dijajah Bela*da selama 350 tahun tapi hanya sekitar 50 tahuan saja. kok bisa? karena selama 300-an tahun itu mereka berusaha merebut bangsa ini tapi baru berhasil benar-benar menguasai sebagian indonesia sekitar 50 tahun, itupun tidak semua wilayah Indonesia kan? Dan saat 300 tahun itu juga kebanyakan rakyat Indonesia mempertahankan jati diri , tentu tidak semua rakyat. karena ada pihak yang merasa nyaman dengna kondidi saat itu. Orang yang mulai mengobarkan kemerdekaan dan tidak memihak pihak koloni akan dianggap pengganggu dan pengancam keadaan yang dan harus disingkirkan.

Gerakan kesadaran untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia dan kemerdekaan dimulai oleh para ulama dan tokoh-tokoh nasional yang mulai mengobarkan semangat kemerdekaan, seperti Bung Karno-hatta dan tokoh ulama besrta santrinya. Kenapa mereka mau mengorbankan dirinya? karena mereka tahu bahwa mereka hidup bukan dengan jati diri bangsa mereka yang sebenarnya tapi jati diri boneka gadungan yang dibuat oleh penjajah dan ini harus dihentikan!

Bagaimana dengan kita sekarang? coba lihat realita masyarakat Indonesia sekarang, samakah dengan jati diri bangsa lain? kalau sama terus apa bedanya kita dengan mereka? jadi jangan hanya menyalahkan negeri tetangga yang mengambil budaya Indonesia, bisa juga itu salah kita karena kita tidak tahu bagaimana hakikat jati diri bangsa Indonesia yang membedakan antara bangsa kita dengan bangsa lain. Ketidaktahuan ini berdampak tidak maunya sebagian dari anak bangsa mengembalikan jati diri bangsa kita yang kita ini.

Ada kritik atau saran?



Previous Post Next Post