Dua drama kebohongan yang selalu LIVE dan tak pernah habis masa tayangnya. 
 
 1. Drama pembusukan PKS 
 2. Drama pengepungan Teroris. 
 
 Disebut drama, karena terlalu kental aroma dramatisasinya. 
 => Publik bertanya, mengapa LHI dijebloskan ke penjara 
berbulan-bulan tanpa proses hukum. Sementara Anas Urbaningrum dan Andi 
Mallarangeng masih melenggang kangkung, padahal bukti-saksi-dan status 
hukum sudah terang benderang?
 
 Sebagaimana dalam masalah 
teroris, publik bertanya mengapa jika teror yang dilakukan OPM atau 
sekte Kristen di Maluku, sama sekali tidak dipersepsikan sebagai 
teroris?
 => Publik tahu, harga pasaran mobil di DPP PKS tak 
sebanding dengan harga 1 mobil Lamborghini yang dimiliki petinggi partai
 tertentu. Mengapa kepada PKS begitu didramatisir?
 Sebagaimana dalam
 masalah teroris, publik tahu bahwa senjata yang dimiliki OPM dan sekte 
Kristen jauh lebih canggih dibanding teroris yang dituduhkan kepada 
kelompok Islam tertentu. 
 
 => Publik paham, jika urusan 
korupsi itu adalah kerugian negara, berapa kerugian negara dari BLBI, 
Century, Hambalang, Eddy Tanzil, atau korupsi lainnya yang sudah inkrah 
di pengadilan namun "dilepas" begitu saja. Pelanggaran hukum justru 
banyak dilakukan oleh para penegak hukum. 
 
 Sebagaimana jika 
teroris itu melanggar hukum, maka urusan melanggar hukum atas nama 
penegakkan hukum atau penumpasan dengan bunuh di tempat terhadap teroris
 yang masih "terduga" itu selalu CEPAT. Tapi untuk OPM dan sekte Kristen
 sangat LAMBAT. 
 
 Kesimpulannya:
 Drama kriminalisasi PKS dan teroris PKS, sukses memalingkan rakyat dari:
 => Kasus Hambalang yang 1 bulan lalu akan menyeret IBAS, Sekjend Demokrat dan putra kedua Presiden SBY. 
 => Kasus Century yang dipastikan melibatakan Wapres BOEdiono, mantan Menkeu Sri Mulyani, dan para pembesar negeri ini. 
 => Kasus Lapindo yang menyeret ARB, kasus yang hingga kini angat-angat tahi ayam. 
 => Kasus BLBI yang menyedot ratusan trilyun uang rakyat, yang dipastikan melibatkan hampir seluruh pejabat rezim Soeharto. 
 
 Bagi saya, segera tuntaskan kasus LHI. Jika salah, vonis 
seberat-beratnya. Jika tidak terbukti, kembalikan nama baiknya dan nama 
institusi yang diseret-seret terlibat pencucian uang. 
 
 Namun 
ingat, 1 milyar rupiah -jika memang benar- adalah uang yang tak ada 
nilainya dibanding 1200 milyar (1,2 Triliyun) kasus Hambalang dan 6.7 
Trilyun (6700) miyar korupsi Century. 
 
 Saya yakin, jika aliran 
dana Century dibedah, sebenarnya tak ada yang sah dalam pemilu 2004 dan 
2009. Tapi BERANI JUJUR ITU, BERAAT .... 
 
 Sebagaimana TUMPAS HABIS akar terorisme, jangan sekedar NUMPANG dor-doran LIVE di TV dan menjadikan umat ISlam sebagai target.
 
 Kasian anak-anak, lagi "mumet" urusan UN yang gak MUTU. 
 Kasian ibu-ibu Rumah Tangga yang "pusing" karena harga tak MENENTU. 
 Kasian para suami yang "STRESS" karena penghalisan tak pernah JITU.
 
 Stop DUSTA wahai KPK!
 
Ada Dusta di Balik Drama KPK
 By: Nandang Burhanudin 
https://www.facebook.com/nandang.burhanudin/posts/10200510291632272