Saat pagi setelah online di hari terkhir batas kampanye caleg, saya jalan ke sebuah warung terdekat untuk nyari makan (bukan nyari, tapi mau beli :D), saya melihat stiker kampanye seorang caleg tergeletak di pinggir jalan, lebarnya kira2 5 X 10 cm. Saya berfikir hal itu wajar kertas kaya ginian berserakan dimana-mana karena penyebarannya biasanya serampangan di tempat yang ramai lalu lalang masyarakat. Saya tidak terlalu memikirkannya lagi dan melanjutkan sedikit renungan saya sambil berjalan kaki.
Tidak jauh dari tempat saya melihat stiker pertama, saya melihat kertas putih yang lebarnya sama dengan stiker kampanye caleg itu tadi. Ada tulisan ayat Al Quran di kertas itu. Kondisi kertas bertulisakan ayat al quran ini kotor sama seperti kertas yang saya lihat sebelumnya, ada bekas injakan kaki, jejak ban motor, dan tanah becek karena ada hujan semalam walaupun hanya rintik2. Saya kemudian melatakkannya di dahan pohon yang agak tinggi, dan saya pun balik ke tempat stiker awal dan saya balik ternyata memang dua stiker ini milik caleg yang sama. Berarti ayat Al quran yang ada di kedua stiker tersebut terinjak2 oleh orang yang lalu-lalang di jalan itu :t astagfirullah. Ampunilah kebodohan mereka Ya Allah.
Saya heran kenapa mereka tidak berfikir sejauh ini? ayat Al Quran pun ikut jadi korban kampanye yang terkadang tidak tahu etika ini. Juga saat melihat ayat yang tertulis di kertas stiker kampanye itu, dia seakan2 sedang "memprovokasi" masyarakat untuk tidak memilih calon tertentu yang dia singgung melalui ayat yang dia pakai. Kalau saya pikir2 lagi, ternyata calon lain (dalam hal ini partai partai lain) juga terkadang menggunakan ayat yang lain untuk mengajak masyarakat agar tidak memilih calon yang mereka singgung melalui ayat pula. perang ayat?
Cara kampanye melalui ayat yang digunakan secara parsial kaya beginilah yang menyebabkan citra Islam rusak! seakan-akan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain saling bertentangan dan bertolak belakang, padahal tidak! mereka hanya menggunakan ayat secara parsial dan hanya ayat yang mereka anggap menguntungkan. padahal ayat Al Quran kalau digunakan secara parsial bisa sampai menyesatkan manusia karena ketidakutuhan ayat tersebut. Al quran bukan untuk kampanye, tetapi untuk diamalkan sebagai pedoman hidup manusia. saya berharap agar pemilihan caleg yang tinggal beberapa hari lagi dan pemilu untuk pilpres beberapa bulan lagi ini tidak menggunakan ayat Al Quran sembarangan untuk kampanye karena memanfaatkan mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim ini.
Semoga pemilu kali ini memberikan perubahan bagi bangsa Indonesia ini. aamiiin.
Tidak jauh dari tempat saya melihat stiker pertama, saya melihat kertas putih yang lebarnya sama dengan stiker kampanye caleg itu tadi. Ada tulisan ayat Al Quran di kertas itu. Kondisi kertas bertulisakan ayat al quran ini kotor sama seperti kertas yang saya lihat sebelumnya, ada bekas injakan kaki, jejak ban motor, dan tanah becek karena ada hujan semalam walaupun hanya rintik2. Saya kemudian melatakkannya di dahan pohon yang agak tinggi, dan saya pun balik ke tempat stiker awal dan saya balik ternyata memang dua stiker ini milik caleg yang sama. Berarti ayat Al quran yang ada di kedua stiker tersebut terinjak2 oleh orang yang lalu-lalang di jalan itu :t astagfirullah. Ampunilah kebodohan mereka Ya Allah.
Saya heran kenapa mereka tidak berfikir sejauh ini? ayat Al Quran pun ikut jadi korban kampanye yang terkadang tidak tahu etika ini. Juga saat melihat ayat yang tertulis di kertas stiker kampanye itu, dia seakan2 sedang "memprovokasi" masyarakat untuk tidak memilih calon tertentu yang dia singgung melalui ayat yang dia pakai. Kalau saya pikir2 lagi, ternyata calon lain (dalam hal ini partai partai lain) juga terkadang menggunakan ayat yang lain untuk mengajak masyarakat agar tidak memilih calon yang mereka singgung melalui ayat pula. perang ayat?
Cara kampanye melalui ayat yang digunakan secara parsial kaya beginilah yang menyebabkan citra Islam rusak! seakan-akan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain saling bertentangan dan bertolak belakang, padahal tidak! mereka hanya menggunakan ayat secara parsial dan hanya ayat yang mereka anggap menguntungkan. padahal ayat Al Quran kalau digunakan secara parsial bisa sampai menyesatkan manusia karena ketidakutuhan ayat tersebut. Al quran bukan untuk kampanye, tetapi untuk diamalkan sebagai pedoman hidup manusia. saya berharap agar pemilihan caleg yang tinggal beberapa hari lagi dan pemilu untuk pilpres beberapa bulan lagi ini tidak menggunakan ayat Al Quran sembarangan untuk kampanye karena memanfaatkan mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim ini.
Semoga pemilu kali ini memberikan perubahan bagi bangsa Indonesia ini. aamiiin.